Friday 2 December 2011

Laundry

Aktivitas masyarakat di kota besar yang makin padat, menuntut segala efektivitas dalam pekerjaan rumah. Salah satunya, dalam mengelola pakaian kotor.Seringkali, mereka mengabaikan urusan mencuci pakaian kotor serta menyetrika-nya hingga rapi kembali. Inilah yang menjadi peluang bisnis laundry. Tak heran, usaha ini kian menjamur di berbagai penjuru kota.

Agung Prasetya, pemilik Benresik Laundry, menangkap peluang ini. Usaha laundry kiloan asal Yogyakarta ini mulai berdiri sejak 2002.Pada 2009, Benresik Laundry pun mulai menawarkan kemitraan. Kini, mereka sudah punya 17 mitra yang sebagian besar tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurut Agung, salah satu keunggulan usaha laundry miliknya terletak pada kualitas cucian dan beragam inovasi baru. Salah satunya, ia memberikan voucher diskon biaya cuci pakaian hingga 50% bagi pelanggan. "Ini sangat menarik konsumen," ujarnya Benresik Laundry mena1-warkan paket kemitraan untuk tiga tahun senilai Rp 15 juta. Mitra akan memperoleh satu unit mesin cuci berkapasitas 7 kilogram (kg), satu unit mesin pengering berkapasitas 6 kg serta sebuah setrika.

Hanya, khusus calon mitra di Jabodetabek, mereka akan dikenakan biaya tambahan untuk pengiriman mesin dan akomodasi senilai Rp 6 juta.Selain peralatan, Benresik juga memberikan media promosi berupa leaflet. Mereka juga memberikan pendampingan selama masa kemitraan serta menyediakan tenaga kerja cadangan.

Agung sendiri juga turun mengawasi usaha mitranya. Untuk wilayah luar kota, ia mengagendakan kunjungan sebulan sekali, selama tiga bulan dalam setahun.Setiap hari, Agung bilang, mitra minimal bisa melayani hingga 50 kg cucian tiap hari.Ia embedakan harga laundry di Yogyakarta serta Jabodetabek. Banderol harga di Yogyakarta Rp 3.000 per kg, sedangkan di Jabodetabek Rp 7.000 tiap kg.Dengan omzet awal sekitar Rp 10,5 juta per bulan, mitra bisa balik modal dalam waktu lima bulan. Namun, Agung meyakinkan, omzet akan bertambah seiring waktu yang berjalan, la pun mencontohkan, omzet gerainya yang kini telah mencapai Rp 25 juta tiap bulan. Padahal ketika awal-awal buka, jauh dari angka omzet tersebut.

Dukungan pusat harus dilakukan supaya mitra sanggup mencapai target.Menurut pengamat waralaba Erwin Halim, meski persaingan usaha laundry kiloan sudah sangat ketat, khususnya di Yogyakarta, Benresik masih bisa dapat celah. Dengan harga cuci yang relatif terjangkau, Benresik ingin membidik pasar kalangan menengah ke bawah.

Namun, untuk calon mitra dari luar Yogyakarta sebaiknya melakukan riset harga. Pasalnya, tak semua lokasi di Jabodetabek bisa dikenakan harga yang sama. Perlu ada penyesuaian harga di tiap daerah," katanya.

Selain itu. Erwin juga memandang penting adanya inovasi. Misalnya, tawaran one day laundry setvicr atau jasa cuci kilat yang selesai sehari.Adanya jasa antarjemput juga bisa mengembangkan bisnis ini. Berbagai fasilitas ini juga menjadi strategi untuk menghadapi persaingan.

Pemilihan lokasi yang strategis, seperti perumahan tetap menjadi pertimbangan penting. "Dukungan pusat juga harus dilakukan supaya mitra sanggup mencapai target atau justru lebih tinggi dari target yang ditetapkan," ujarnya

No comments:

Post a Comment