Thursday, 27 January 2011

KAYA RAYA dari BISNIS SAMPINGAN


Kaya adalah kuasa.  Dengan kekayaan anda dapat melakukan banyak hal.  Sebaliknya miskin adalah beban.  Kemiskinan adalah pembatas anda untuk melakukan apa yang anda sukai.  Ali bin Abi Thalib, mengatakan bahwa kemiskinan itu ada di tepi jurang kekafiran (mendustakan Tuhan).
Bisnis Sampingan

1. Bisnis sampingan dimiliki oleh satu atau beberapa orang karyawan.  Selain itu, bisa juga ada pemilik bisnisnya yang bukan karyawan.  Misalnya satu bisnis dimiliki oleh 5 orang.  Tiga orang diantara mereka adalah karyawan di instansi / perusahaan lain.  Satu orang fokus menangani bisnis tersebut.  Satu orang lagi hanya setor modal.

2. Bila pemilik bisnis sampingan semuanya karyawan di instansi / perusahaan lain, maka bisnis sampingan tersebut harus dijalankan oleh orang lain (karyawan: direktur, manager, dsb).

3. Bisnis sampingan beda dengan pekerjaan sampingan.  Bisnis sampingan dikerjakan oleh orang lain.  Sedang pekerjaan sampingan dikerjakan oleh kita juga.

4. Tugas utama pemilik bisnis sampingan adalah mengambil keputusan-keputusan penting dan membuat sistem (aturan, petunjuk, standar, dsb) untuk bisnis sampingannya.

5. Bisnis sampingan harus dijalankan tanpa mencuri apapun (waktu, sumberdaya, jaringan, channel, pulsa telepon, energi, dsb) dari instansi / perusahaan tempat anda bekerja.

6. Meski ia sampingan, tapi bisnis ini harus dijalankan dengan serius.  Bukan sekedar mengisi waktu, ikut tren, tambah aktivitas, dsb.

7. Bisnis sampingan dibangun untuk dibesarkan.

8. Bisnis sampingan harus menguntungkan (memberi tambahan penghasilan) untuk anda.

9. Bisnis sampingan dimulai dengan sebuah transparansi kepada perusahaan tempat anda bekerja baik pada atasan, bawahan atau mitra kerja.  Jangan sembunyi-sembunyi.

Kenapa Anda Mesti Berbisnis Sampingan?

Ada karyawan berpikir : “Hidup saya sudah mapan.  Penghasilan saya cukup.  Untuk apa lagi saya berbisnis sampingan?  Bikin pusing aja”.

Ada juga karyawan yang berpendapat : “Sudah bekerja keras begini saja, penghasilan kurang terus.  Mana bisa berbisnis sampingan?  Nggak ada modal.  Nggak ada waktu”

Karyawan lain berkeinginan : “Pengen banget punya bisnis sampingan.  Tapi kalau gagal gimana?”

Nah, pendapat anda yang bekerja sebagai karyawan tentang bisnis pasti macam-macam.  Ada yang menganggap tak perlu.  Ada yang menganggap tak mungkin.  Ada yang ingin punya bisnis tapi merasa takut dan khawatir.  Atau ada yang pernah mencoba dan gagal, lalu kapok dengan bisnis.  Sebaliknya, mungkin ada yang mencoba dan sukses sampai sekarang.  Dan, mungkin ada yang tak berpikir sama sekali tentang bisnis.

Sebetulnya, bagi karyawan sangat penting untuk berpikir tentang bisnis.  Memutuskan untuk berbisnis.  Berlatih untuk mulai berbisnis dan berjuang membesarkan bisnisnya.  Tanpa mesti keluar dari pekerjaan yang sedang digeluti sekarang.

Maka membuka pikiran akan bisnis menjadi prasyarat utama.  Jangan menilai dan memutuskan bisnis itu tak bagus, untuk anda, padahal anda belum cukup tahu tentang bisnis.  Toh, membuka pikiran atas hal-hal baru pasti ada manfaatnya.  Dan bukan tidak mungkin hal-hal baru tersebut justru bisa meningkatkan kualitas hidup anda dan memampukan anda untuk mewujudkan hal-hal yang anda dan keluarga anda inginkan.

Maka ada banyak alasan kenapa karyawan harus punya bisnis sampingan.  Mari kita urai satu per satu.
1. Anda telah punya gaji untuk biaya hidup

Ada orang yang mulai berbisnis dari nol.  Benar-benar nol.  Artinya tanpa punya penghasilan.  Pengangguran.  Maka mereka harus berbisnis untuk dua hal.  Pertama, memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari. Kedua, mengembangkan bisnis itu sendiri.  Akibatnya, banyak yang berhasil untuk yang pertama, tapi gagal untuk yang kedua.  Bisnisnya begitu-begitu aja.
Nah, untuk anda yang karyawan, anda pasti sekarang ini telah memiliki gaji.  Jadi biaya hidup sehari-hari telah ada sumber pemenuhannya.  Meski memang bervariasi.  Ada yang cukup, berlebih atau kekurangan.  Nah, satu sumber penghasilan ini, telah menjadi sebuah keuntungan, kan?

2.   Anda telah terbiasa bekerja

Selama ini anda telah bekerja.  Berarti anda telah punya budaya kerja.   Kebiasaan kerja anda telah terbentuk.  Maka anda telah terbiasa mentaati aturan.  Disiplin.  Mencapai target kerja.  Fokus pada pekerjaan.  Mengasah keterampilan.  Punya jaringan luas.  Dan sebagainya.  Nah, semua hal ini keuntungan anda.  Bedanya, bila selama ini kehebatan-kehebatan anda tersebut diarahkan hanya untuk tempat kerja, maka sekarang anda arahkan untuk membangun bisnis anda juga.  Memang ada kemungkinan fokus anda terganggu.  Tapi dengan cepat anda akan bisa menyesuaikan kondisi baru ini, tanpa ada yang dirugikan.
3. Anda memiliki keterampilan

Pekerjaan anda sekarang didapat karena anda telah memiliki keterampilan tertentu.  Nah, keterampilan ini akan sangat berguna dalam membangun bisnis anda.  Anda bisa membangun bisnis yang basisnya adalah keterampilan anda tersebut.  Anda pasti pernah tahu ada orang yang bisnis rumah makannya sukses karena tadinya ia koki di sebuah restoran.  Maka penambahan keberanian dan keputusan untuk berbisnis pada keterampilannya membuatnya sukses.
Maka sudah saatnya, keterampilan anda memberikan manfaat optimal bagi anda dengan membangun bisnis sampingan.
4. Anda Lebih Mudah dapat Modal Bisnis

Karyawan, karena mempunyai penghasilan tetap, dinilai memiliki kemampuan bayar pinjaman oleh bank.  Maka sumber permodalan dari bank menjadi lebih mudah didapat.
Ada seorang yang saya kenal.  Ia mempunyai beberapa bisnis sampingan.   Toko bahan bangunan, sekolah, dan sebagainya.  Ketika ditanya kenapa ia tak berhenti saja dari pekerjaannya, ia menjawab : “Nanti dulu.  Karena saya karyawan, bank lebih percaya sama saya itu”
5. Anda Ingin jadi Bos

Sekarang ini, anda mungkin merasa (dan terbukti) lebih hebat dari bos anda sekarang.  Anda sudah layak menjadi bos.  Tapi karena anda berada di perusahaan punya orang lain, anda harus tunduk pada peraturan dan keputusan perusahaan.  Karenanya, mungkin selamanya anda tak pernah bisa jadi bos.  Nah, memiliki bisnis sampingan adalah langkah awal untuk wujudkan keinginan anda.
6. Anda butuh menambah penghasilan

Apakah sekarang ini gaji anda setiap bulan tidak cukup?  Maka memiliki bisnis sampingan  bisa menjadi solusi.  Bisnis yang sesuai dengan kondisi anda.  Bisnis yang tidak mempengaruhi pekerjaan anda sekarang.  Bisnis yang bisa dibesarkan.  Bisnis yang orang lain bisa menjalankannya untuk anda.  Bisnis yang bisa memberikan tambahan penghasilan sekaligus tumpuan di masa depan.
7. Biaya hidup makin meningkat

Sekarang ini, kondisi ekonomi bisa berubah sewaktu-waktu.  Kebijakan pemerintah untuk mengurangi atau meniadakan subsidi membuat harga berbagai kebutuhan sehari-hari naik.  Sementara gaji anda relatif tidak naik.  Bila ini terjadi terus menerus, maka hidup anda akan makin sulit.  Masih ingat ketika beberapa tahun lalu harga BBM naik?  Apa yang terjadi dengan daya beli anda dan keluarga?  Apakah harus lebih berhemat?  Nah, sampai kapan berhemat itu bisa terus dilakukan?
Bisnis sampingan memungkinkan anda untuk mendapat penghasilan tambahan.  Lebih jauh dari itu. Bisnis sampingan bisa membuat anda kaya raya.
8. Anda akan pensiun

Suatu saat nanti, anda akan pensiun.  Berhenti bekerja.  Memang anda akan dapat uang pesangon.  Anda yang pegawai negeri akan dapat uang pensiun.  Kira-kira cukupkah uang pesangon dan uang pensiun itu untuk memenuhi kebutuhan hidup anda sehari-hari?  Kemungkinan besar tidak cukup itu.  Memang, ketika anda pensiun, biaya hidup bisa turun, tapi bagaimana dengan biaya kesehatan?
Anda mungkin berpikir, anda bisa andalkan anak-anak anda.  Ah,… realistis saja.  Anak-anak anda mungkin anak-anak yang berbakti pada anda, tapi bukankah mereka juga sedang berjuang untuk memapankan kondisi keuangan mereka dan keluarga mereka juga?  Kembali, bisnis sampingan bisa jadi andalan anda.
9. Kalau anda kena PHK bagaimana?

Gelombang PHK terjadi dimana-mana.  Mungkin anda sekarang tidak kena.  Tapi apakah ada jaminan di masa depan anda tidak kena PHK?  Berat menjawabnya bukan?  Nah, mumpung PHK itu masih jauh, anda harus menyiapkan diri.  Untuk jaga-jaga.  Persiapan yang penting sekali nilainya.  Terutama pada saat anda membutuhkan sumber penghasilan.
Jadi, bila anda kena PHK, anda tak akan bingung.  Anda toh sudah punya bisnis.  Biaya hidup anda sudah tertolong oleh adanya bisnis sampingan ini.  Kita semua berdoa anda tak kena PHK.  Siapa orangnya yang mau di-PHK?  Tapi sekali lagi, bila anda punya bisnis sampingan, kondisi anda pasti tak seburuk rekan kerja anda yang tak punya bisnis sampingan.  Iya, kan?
10. Karena anda orang baik dan peduli

Anda orang baik dan peduli.  Anda pasti merasa tersentuh melihat banyak saudara-saudara, tetangga, teman, dan kenalan yang mungkin tak punya pekerjaan.  Kehidupan mereka susah.  Mungkin, ada juga yang anak-anaknya tak bisa sekolah.  Atau ada yang terpaksa harus lakukan pekerjaan haram.
Kondisi ini tak bisa dibiarkan.  Sebenarnya, anda juga punya tanggung jawab sosial untuk atasi masalah ini.  Maka memiliki bisnis sampingan adalah solusi hebatnya.  Bisnis itu bisa beri banyak manfaat untuk anda.  Juga bisa tolong mereka yang susah tersebut.
Nah, itu beberapa alasan kenapa anda harus berbisnis sampingan.  Dengan manfaat yang sedemikian banyak, maka ambil keputusan segera untuk miliki bisnis sampingan.  Jangan menunda-nunda sesuatu yang sudah jelas baik dan banyak manfaatnya.  Penundaan atas hal-hal penting hanya akan membawa anda pada satu hal : penyesalan dan masalah besar.

Kenapa tidak  membangun bisnis sampingan?

Berbagai keuntungan dan manfaat bisa kita dapat dari bisnis sampingan.  Tapi kenapa banyak orang yang telah mengetahuinya tetap tak mulainya?  Karena masih ada penghalang.  Berbentuk keraguan.  Kekhawatiran.  Ketakutan.  Ketidakpastian.  Maka sangat penting untuk anda mengetahui penghalang anda itu.  Lalu mencari dan melakukan solusinya.  Maka manfaat dari bisnis sampingannya akan didapat.

Sama seperti kita naik mobil dari Jakarta ke Bogor.  Di Bogor, banyak hal penting yang harus kita lakukan.  Banyak manfaat yang ingin kita raih di sana.  Tapi ternyata, ada sebatang pohon besar yang rubuh dan menghalangi jalan.  Sementara, cuma itu satu-satunya jalan.  Nah, apa yang akan kita lakukan?

Maka pilihan terbaik adalah menyingkirkan halangan tersebut.  Pohonnya bisa digeser ke pinggir jalan sehingga mobil kita bisa lewat.  Atau pohonnya dipotong-potong.  Dan sebagainya.  Pokoknya, pohon itu disingkirkan.  Maka kita bisa melaju lagi menuju Bogor.

Bagaimana bila kemudian ada lubang-lubang?  Kita kendalikan mobil untuk tidak terjerumus ke lubang.  Kita pilih lalui lubang kecil agar bisa hindari lubang besar.  Bagaimana bila lubang besarnya tak bisa dihindari?  Maka mobil kita arahkan masuk lubang besar itu.  Perlahan-lahan agar mobil tak rusak.

Nah, dalam bisnis banyak lubang.  Lubang itu bentuknya masalah dan resiko.  Ada resiko dan masalah kecil.  Ada resiko dan masalah besar.  Maka hadapi resiko dan masalah besar dan kecil itu butuhkan keyakinan dan keterampilan.  Buku ini akan sangat bantu anda untuk menguatkan keyakinan dan menajamkan keterampilan.  Hasilnya?  Anda bisa lalui berbagai resiko dan dapatkan peluang.  Anda dapat selesaikan masalah dan dapatkan pelajaran.

Berikut ini beberapa alasan kenapa seorang karyawan tak membangun bisnis :
1. Merasa telah Mapan

Anda merasa telah mapan.  Gaji anda besar.  Setiap bulan bisa menabung.  Gaya hidup anda pun nyaman.  Semua kebutuhan dan keinginan telah terpenuhi dengan cukup.  Jadi untuk apa repot-repot berbisnis?  Mungkin itulah sikap anda.

Bila keadaan anda telah mapan, maka pertanyaannya, sampai kapan?   Bila anda sudah tak bekerja lagi (pensiun atau kena PHK) apakah kemapanan dan kenyamanan anda akan bisa terus anda nikmati?

Hidup mapan sesungguhnya adalah kondisi terbaik untuk memulai bisnis.  Toh, hidup anda sudah cukup.  Biaya hidup sehari-hari terpenuhi.  Bahkan anda bisa nabung.  Bukankah jadi sangat rasional dan masuk akal bila anda justru mulai bisnis sampingan untuk  antisipasi hal-hal yang tak diinginkan?
2. Tak Punya Waktu

“Pekerjaan saya sangat menyita waktu.  Bagaimana bisa bisnis sampingan?”  Nah, pikiran ini lah justru penghalangnya.  Bisnis sampingan kan bukan anda yang lakukan secara teknis sehari-hari.  Karyawan anda yang lakukan itu.  Anda bertugas ambil keputusan-keputusan penting.  Dan itu sangat tidak menyita waktu.  Ingat, anda sedang bangun bisnis sampingan.  Bukan pekerjaan sampingan.
3. Terlalu Fokus Kerja, tak Terpikirkan.

Karena fokus kerja, peluang bisnis sampingan memang tertutup.  Nah, sekarang saatnya anda mulai pikirkan kelayakan yang lebih untuk anda dan keluarga.  Memang, bila tak pikirkan, potensi besar akan kurang beri manfaat.  Maka mulai buka pikiran akan bisnis sampingan.  Buka berbagai kemungkinannya.  Pelajari pula berbagai resiko dan masalahnya.  Termasuk resiko dan masalah bila anda tak memulainya dari sekarang.
4. Peraturan Perusahaan tak Bolehkan.

Peraturan perusahaan tak bolehkan?  Benar kah?  Di sinilah letak pentingnya  anda bekerja sama dengan orang lain.  Perusahaan tentu tak bolehkan karyawannya gunakan waktu kerja untuk kepentingan pribadi.  Maka gunakan lah waktu orang lain.  Cari dan dapatkan orang kepercayaan untuk menjalankan bisnis sampingan anda.  Sulit?  Tentu saja sulit.  Memangnya jaman sekarang, apa yang tidak sulit.  Tapi yakin, anda akan bisa atasi berbagai kesulitan itu.  Maka anda akan mengalami sebuah pengalaman puncak (peak experience).  Ingat saja : kesenangan besar didapat karena anda atasi kesulitan besar.  Bukan menghindarinya.  Hadapi.  Atasi.
5. Takut Gagal / Rugi

Ketakutan atas sesuatu yang asing, tak biasa dilakukan, wajar saja.  Tapi kalau  anda putuskan mundur, wah….rugi anda.  Kenapa?  Karena sebenarnya anda punya kesempatan untuk atasi ketakutan itu.  Dan karena anda akan kehilangan kesempatan emas.  Iya kan?

Buku ini akan terangkan sumber ketakutan anda itu.  Juga cara mengatasinya.  Asyik kan?
6. Pernah Gagal

Atau anda pernah coba berbisnis dan gagal?  Lalu kegagalan itu menghantui anda?  Membuat anda takut gagal lagi?  Memang gagal itu menyakitkan.  Nah, yang banyak orang tak tahu adalah : Kegagalan itu bukan hanya menyakitkan, tapi juga (bisa) menguatkan.  Maka ambillah kekuatan dari kegagalan.  Bukankah anda menjadi rugi dua kali bila sudah gagal jadi lemah pula.  Salah satu faktor kenapa orang jadi sukses adalah karena mereka menjadi lebih kuat, lebih cerdas, lebih bijak, lebih sabar, lebih terampil setelah gagal.  Maka, bila selama ini kegagalan melemahkan anda, maka sekarang lah saatnya untuk ambil manfaat darinya.  Ambil keuntungan dari kegagalan.  Maka anda tetap tidak suka akan gagal, tapi sekarang, anda siap menghadapinya.
7. Tak punya ilmu / keterampilan bisnis

Bisnis memang beda dengan kerja sebagai karyawan.  Menjadi karyawan butuh satu keterampilan khusus.  Bila anda ahli keuangan, ya sudah cukup.  Tak perlu jadi ahli marketing.  Dalam bisnis, anda butuh beberapa keahlian.  Terutama keuangan.  Marketing.  Produksi.  Kepemimpinan.

Keterampilan-keterampilan itu bisa dipelajari dan dikuasai.  Prosesnya juga sesuai dengan kondisi anda.  Nah, bisnis yang anda bangun adalah lahan yang paling pas untuk belajar dan mempraktekkan keterampilan tersebut.  Belajar dari buku, seminar, training, bertanya pada ahlinya, mentor, internet dan sebagainya pun bisa dilakukan.  Jadi, karena sumber keterampilannya banyak, maka  sebenarnya tak beralasan bila masalah ilmu / keterampilan ini jadi hentikan niat mulia anda bangun bisnis sampingan.
8. Tak Punya Pembimbing

Guru saya mengatakan : “Ketika murid siap belajar, guru akan berdatangan”.  Kenapa bisa begitu?  Ya, karena murid yang siap belajar pasti akan mencari guru.  Dalam bisnis, guru / pembimbing penting.  Mereka adalah orang-orang baik yang siap ajari kita.  Kegagalan dan kesuksesan  mereka di masa lalu penting sebagai pelajaran.  Karena kita tak senang dan akan rugi kalau gagal, maka bila ada orang lain yang telah alami kegagalan itu, maka kita tinggal belajar darinya.

Saya membangun bisnis budidaya lele Sangkuriang dibimbing oleh Pak Nasrudin.  Beliau telah lama bergelut di lele.  Detail-detail ilmu lele beliau paham.  Maka ketika saya belajar pada beliau, bisnis saya relatif lancar.  Berbagai masalah bisa diatasi.  Beliau bahkan siap membantu saya di sisi teknis produksi.  Juga di sisi pemasaran dan berbagai sisi bisnis lele lainnya.

Saya menyebut hal ini sebagai “melipat waktu”.  Kenapa?  Karena saya bisa belajar banyak dengan sangat cepat, biayanya relatif kecil, dan kegagalan yang juga kecil.
9. Merasa tak Berbakat

Ada pandangan bahwa bisnis harus ada bakat.  Pandangan ini menurut saya benar.  Dengan ada bakat, maka bisnis bisa dipelajari dan dijalankan dengan baik.  Hal yang banyak orang tidak tahu atau ragu adalah bahwa semua orang sebenarnya punya bakat bisnis. Saya bahkan yakin, semua orang sebenarnya punya bakat untuk jadi apapun.  Bagaimana dengan anda?
10. Tak Punya Modal

Bisnis butuh modal? Tentu saja.  Sebesar atau sekecil apapun modal yang dibutuhkan.  Tinggal bagaimana kondisi kita.  Bila kita mungkin untuk memulai bisnis dengan modal, ya silakan mulai.  Bagaimana bila tak punya modal?  Maka jangan mulai segala sesuatu dari hal yang kita tak punya.  Bila kita tak punya modal, lalu mensyaratkan mulai bisnis harus punya modal dulu, maka kapan mulainya?  Ini kekeliruan banyak orang.  Memulai sesuatu dari yang tak ada.

Maka guru saya, Pak Wahyu Saidi mengajarkan : “Mulai lah dari yang ada”.  Yang ada apa?  Keinginan?  Mulai saja.  Bila tak punya modal, silakan jadi marketer bagi bisnis orang lain dulu.  Agen penjual ikan lele saya, Pak Hari, bisa punya bisnis tanpa modal.  Ia membeli lele saya dengan pembayaran tempo satu atau dua hari.  Lho, koq tempo? Iya, karena ia harus menjual lele itu ke pasar dulu.  Terjual, baru bisa bayar saya.  Pake modal?  Relatif tidak kan?

Buat Keputusan Tegas untuk Kaya Raya
“Keinginan tanpa keputusan, angan-angan”
“Keputusan tanpa tindakan, kesia-siaan”
Salam sukses,

Junaedi

No comments:

Post a Comment